Jumat, 31 Agustus 2012

Sersan Mayor

Sersan Mayor

Disini kami menunggu, bukan mengemis ataupun meminta
Hanya termangu tertunduk lesu, tidak menangis dan juga berduka
Pak Jendral, Pak Sersan, dan Pak Mayor, hentikanlah para koruptor, yang mengebor uang di kantor
Duduk nyaman kok kayak mandor

Kami bukan lalat jahat
Juga bukan kumbang menyengat
Kami hanya rakyat keparat
Yang tersayat tirani penjilat

Duh Pak Sersan, Pak Jendral dan Pak Mayor
Kapan kotoran akan disentor?
Dari WC bersih tapi kok kotor
Maukah kalian jadi promotor?

Ini bukan makian ataupun hinaan
Kami hanya ingin keadilan ditegakkan
Ini juga bukan nyanyian yang disenandungkan para seniman
Tapi ini sebuah harapan

Suapan, ketenaran dan kekayaan tak ada artinya,
dibanding kemuliaan
Jangan takut kena imbasan, dijatuhkan, dikucilkan ataupun disudutkan
Sebrangilah tujuh lautan, jangan jadi pahlawan kesiangan!

Sept ‘07

Mengemis Cinta

Mengemis Cinta

Malam ini…oh begitu ramai
Tapi suasana ini…sendu dihati kami
Kami bercengkrama dengan manusia-manusia malam
Yang bertemaramkan temaram langit kelam

Kami duduk dikeheningan malam
Menatap bulan purnama, pandangan kami nanar
Kami hanya melihat bayangan, terdiam
Menangis dalam pekat ilusi manusia

Sedih mata ini menanti sebuah jawaban
Kapan negeri ini bangkit dari keterpurukan?
Bukankah negeri ini kaya?
Bukankah para penguasa banyak uang?

Tapi! kenapa tak sampai pada kami?
Kami tak mau mengemis harta
Tapi kami hanya mengemis CINTA
Sudah hilangkah cinta di hati mereka?
Bahkan kami tak bisa melihatnya

Harus hilangkah cinta kami pada negeri ini?
Saat nyawa terbang tinggi
Karena tak bisa dapat sesuap nasi

Oh Tuhan Pencipta Alam
Terimakasih pada-Mu kami ucapkan
Walau mati terkapar, busung perut kami
Tapi kami bangga, kami tidak KORUPSI

Melainkan mati karena sesuap nasi

Des’07

Bulir bulir air mata untukmu Ibu

Bulir bulir air mata untukmu Ibu

Saat gerimis turun dari langit yang sedih
Dan Saat raga ini begitu perih
Dengan penuh rindu kuucapkan maaf
Ibu Mohon ampuni segala khilaf

Alpa telah menghinggapi seluruh jiwaku
Nista menjangkiti lisan yang bodoh berucap kata
Aniaya diri ini terhadapmu oh…Ibu
Pelita hidupku

Ibu bakti tak ada guna tanpa ridhomu
Bagaimanapun hati ini bisa terpekur lesu
Saat penyesalan telah membalut kalbu
Bara api menyelubungi ketetapanmu

Ibu...berikan…
Setetes embun untuk dahagaku
Tiupkan…
Sang bayu menyejukkan tubuh kasarku

Besok…
Aku kan berhenti berontak
Walau berat membenamkanku
Tatkala samurai pun mengoyak
Tetap kuberdiri diambang pintu keridhoanmu Ibu

Kumengharap seucap kata...
Menanti sebuah cahaya Cinta...
Mendamba peluk sayangmu...
Dalam bulir-bulir airmata menggenang...

Tapi,budi dan akal kini pun sudah buyar
Terbunuh oleh titian takdir
Bahkan waktu tak bisa membayar
Kini hanya tersisa getir

untuk Sang Sangkakala

untuk Sang Sangkakala

di tepian jalan antara bumi dan langit
aku berjalan menunduk
di setiap hembusan antara hidup dan mati
aku bernafas
di setiap air yang jatuh dari langit
aku hidup

sangkakala
jangan jadikan tiupanmu sebagai amarah untukku
jadikanlah alunanmu sebagai penutur yang syahdu
sangkakala
biarkan alunanmu menjadi indah untukku
saat aku ingin bertemu Rabb ku

Sangkakala
biarkan aromamu membaur dalam ragaku
untuk kuhirup seperti aroma bunga mawar di pekaranganku
untuk mengingatkanku betapa harumnya hari itu
biarkanlah melebur ke dalam darahku dan jadikanku mengerti arti hidupku

sangkakala aku manusia biasa
hanya pemimpi pengharap surga
sangkakala, bila tiba waktunya
Ijinkanku melihat-Nya
walau ku tak pantas adanya

Aku bukan Miss...

Aku bukan Miss....

diri mencari arti
saat hati bimbang sendiri
bukan ingin melarikan diri
tapi aku ingin instropeksi

jalan ini berliku dan berbatu
tapi aku harus lewati walau perih kakiku
kerikil dan debu jalanan
jadi cobaan dan ujian

aku bukan miss...
kesana kemari tanpa arah tujuan
bukan tipeku kalo aku berontak
tapi lebih ingin mengekspresikan gayaku

kalo bajuku berwarna biru
biar, katakanlah kau tak suka itu
itu hak asasimu
tapi jaga privasiku

aku bukan miss...
berpikir pesimis bukan otakku
maju hadapi saja itulah motoku
walau kau anggap aku....whateverlah...

Senin, 27 Agustus 2012

Memalsukan Al Qur'an Ibarat Memalsukan Matahari


Memalsukan Al Qur'an Ibarat Memalsukan Matahari


Dalam kitab Asbabun Nuzul karya KH Qamaruddin Shaleh dkk, disebutkan Salman al Farisi, salah seorang sahabat Rasulullah SAW, jika selesai makan ia terus tidur dan mendengkur. Perbuatan ini kemudian dipergunjingkan oleh orang-orang yang mengetahui perilaku Salman. Akibatnya, ‘aib’ ini tersebar luas. Atas kejadian ini Allah menurunkan ayat, ”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.” (QS Al Hujurat [49]: 12).

Dalam ayat di atas Allah melarang orang-orang yang beriman berburuk sangka, mencari-cari kesalahan orang lain, dan melarang bergunjing. Bahkan, Allah mengumpamakan mereka yang gemar bergunjing (ghibah) seperti orang yang memakan daging saudaranya yang sudah mati. Sungguh suatu perbuatan yang bukan saja mendatangkan dosa, tapi juga amat menjijikkan. Namun, fakta dalam masyarakat kita saat ini, membuka aib orang lain, sudah menjadi menu sehari-hari. Sudah menjadi ‘tradisi’. Lihat isi tayangan televisi, penuh dengan gosip yang intinya membuka aib orang lain.

Begitupun dengan media massa yang lain seperti koran dan majalah. Tayangan pembuka aib seseorang ini terus saja marak kendati Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah memfatwakan haram. Membuka aib orang lain, apalagi sesama Muslim, sama seperti membuka aib sendiri. Sebab, seorang Muslim terhadap Muslim yang lain ibarat satu tubuh. Jika ada satu bagian tubuh yang sakit, bagian tubuh yang lain akan merasakan sakit juga. Tak cuma itu, jika kita gemar membuka aib orang lain, aib diri sendiri, cepat atau lambat, akan terbuka juga. Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abi Barzah Al Aslami mengatakan, ”…. Jangan sekali-kali kamu bergunjing terhadap kaum Muslimin, dan jangan sekali-kali mencari noda atau auratnya. Karena, barangsiapa yang mencari-cari noda kaum Mukminin, Allah akan membalas pula dengan membuka noda-nodanya.” Na’udzubillahi min dzalika, semoga kita terhindar dari perbuatan demikian.

Berkenaan dengan itu mari kita memperbanyak doa sebagaimana Rasulullah ajarkan kepada para sahabatnya agar aib kita tidak terbuka, Allahumma laa tada’lana dzanban illa ghafartahu, wala ‘ayban illa satartahu. Ya Allah, janganlah Engkau biarkan pada diri kami dosa kecuali Engkau ampunkan. Dan janganlah Engkau biarkan aib pada diri kami kecuali Engkau tutupi.

dikutip dari Resonansi Republika, tulisan Rusdiono Mukri

Minggu, 26 Agustus 2012

Siapakah Kita


Siapakah kita?

seperti air...
yang hanya mengikuti kemana arus mengalir,
tanpa harus berfikir..

seperti hewan...
yang hanya mengikuti naluri,
dan memang itulah dia..

berbeda dengan kita, MANUSIA..
Qta punya AKAL untuk berfikir
Qta juga punya NALURI DAN HATI
dan yang pasti Qta punya pilihan untuk menentukan hidup,
ingin menciptakan sejarah baru, atau malah "tinggal sejarah"

Kawan,
Qta punya tangan untuk digerakkan.
Qta punya kaki untuk berjalan.
untuk menjalani sebuah perjalanan jauh,
YANG AKAN MENENTUKAN..

lalu kenapa Qta hanya DIAM,
ketika melihat bumi Allah diZhalimi?
ketika menyaksikan saudara qta "dimiskinkan" secara terang-terangan.
ketika harta qta (SDA;emas,gas,minyak bumi,batu bara,tanah,sawah,kebun) dirampok oleh orang KAFIR
ketika adik-adik qta tidak bisa lagi kuliah,hanya kerana qta ga punya uang..(mungkin qta lum merasakan bro!tapi yakinkah qta kalo anak cucu kita akan hidup dalam kondisi senyaman kita saat ini? NOTHING!)

Apa qta akan tetap diam, diam, diam…?
Kenapa qta hanya bias diam?
Apa aka tetap diam ketika bumi dan isinya dizalimi oleh setan-setan kafir KAPITALIS?

Lihatlah kawan, secercah cahaya itu..
Sebuah penerang kegelapan..
Menunjukkan arah qta melangkah

Apa qta akan tetap diam jika cahaya itu mati tertiup angin?
Sedang kegelapan akan menyesatkan jalan qta..

SAATNYA MEMBUKA MATA!
SAATNYA MEMBUKA SUARA!
SAATNYA TERBEBAS DARI PEMIKIRAN-PEMIKIRAN LAMA!
SAATNYA MELANGKAHKAN KAKI,
MENGUSUNG PANJI PERUBAHAN!

SAATNYA MENUJU CAHAYA ISLAM,
SAATNYA BERSATU BERGERAK TEGAKKAN IDEOLOGI ISLAM

Bila Aku Jatuh CInta


Bila Aku Jatuh Cinta

Allahu Rabbi aku minta izin
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang
Hingga membuat lalai akan adanya Engkau

Allahu Rabbi
Aku punya pinta
Bila suatu saat aku jatuh cinta
Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas
Biar rasaku pada-Mu tetap utuh

Allahu Rabbi
Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan
kasih-Mu
dan membuatku semakin mengagumi-Mu

Allahu Rabbi
Bila suatu saat aku jatuh hati
Pertemukanlah kami
Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu

Allahu Rabbi
Pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh hati
Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku
Anugerahkanlah aku cinta-Mu...
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu

Amin !


dOA dIKALA rAGU aKAn jODOHMu


Do'a dikala ragu akan dirinya...:)    


Bagi yang sedang bimbang oleh sang kekasih, nih ada do'a yang bagus untuk diamalkan. Selamat Mengamalkan ya....:)

Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
dia akan mejadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan diantara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan ya Allah... ya Tuhanku yang Maha Mengasihi
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi
Tetapi ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan...
...Dia bukan milikku
Bawalah ia jauh dari pandanganku
Luputkanlah ia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada disisiku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Serta ya Allah ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontar bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya
Dan ya Allah yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya....
Ya Allah ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan
Adalah yang terbaik buatku
Karena Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini
Ya Allah...
Cukuplah Engkau saja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan di akhirat
Dengarlah rintihan dari hambaMu yang daif ini
----------------------------------------
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini maupun di akhirat
----------------------------------------
Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Supaya aku dan dia dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau ridhai
Dan kurniakanlah padaku keturunan yang soleh
Amin... Ya Rabbal 'Alamin

Kendil Mountain


Gunung Kendil,... yap medan yang cukup menantang ...bahkan sangat menantang bagiku. Jalanan menanjak dan menurun sangat menantang adrenalinku tentunya. Fyuh... ini memang offroad pertamaku dengan berbekal sebotol mineral water aku mulai mengayuh sepeda dengan 3 orang yang sudah mahir. Intinya ini adalah penggemblengan pertama...haha. Sejauh perjalanan yang berdebu dan berbatu aku mulai mengatur nafasku supaya tidak kelelahan dan alhasil aku berhasil melewati tanjakan extreme. Wow luar biasa rasanya setelah sampai di atas bukit. Matahari senja membuatku tidak merasa sia-sia menempuh perjalanan kali ini. Terbayar dengan pemandangan yang eksotis. Tapi...ternyata waktu berkata lain. Diperjalanan pulang terdapat turunan yang bisa dibilang cukup curam. Sebenarnya aku hampir ragu bisa atau tidak menuruni jalan tersebut...ternyata sepersekian detik aku tak sadar sudah terhempas dari sepedaku...teman2 dibawah sudah histeris meneriaki aku untuk mengerem. Namun aku sudah hilang kontrol dan tak menguasai sepeda. Finally...terjadilah tragedi itu. Aku terperosok jatuh dan kepalaku terbentur sepeda, kaki lecet tangan berdarah. Punggungku terbentur sadel dan owh ternyata sakit sekali tiada terkira rasanya. Tiba-tiba kepalaku sudah benjol besar sekali sampai membuat teman teman bingung. Akhirnya salah satu temanku berinisiatif untuk membeli es batu di rumah penduduk. Walaupun lumayan jauh dengan sepedanya dia mengayuh sepeda menuju rumah penduduk dan kembali membawa es 10 menit kemudian. Dengan masih terengah engah dia menyodorkan es ke salah satu temanku untuk segera mengompres kepalaku agar tidak semakin bengkak. Tanpa pikir panjang temanku menghubungi temannya dan meminta tolong untuk menjemput kami di atas bukit. Selang beberapa menit tibalah dia dengan membawa mobil. Aku langsung dituntun ke dalam mobil. Sesampainya dirumah aku langsung mendapatkan perawatan oleh dokter. Terimakasih ya mas rino, mas antok, mas tonton, pak gatot, pak dokter heru, dan ibu. Tanpa kalian apa jadinya aku. Doain q cepet sembuh ya biar bisa gowes lg hehe...